Brian Tracy

All succesful people en and women are big dreamers. They imagine what their future could be ideal in every respect, and then they work everyday toward their distant vision, that goal or pupose.

Dee Dee Freeman

The best way to predict your future is to create it.

Soekarno

Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, berikan aku 1 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.

soekarno

Apakah Kelemahan kita: Kelemahan kita ialah, kita kurang percaya diri kita sebagai bangsa, sehingga kita menjadi bangsa penjiplak luar negeri, kurang mempercayai satu sama lain, padahal kita ini asalnya adalah Rakyat Gotong Royong.

bung karno

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun.

Rabu, 12 Oktober 2011

Metoda Peledakan Pada Underground Blasting

Metoda peledakan yang banyak dipakai dalam tambang bawah tanah (underground blasting) adalah metoda smooth blasting, yaitu merupakan salah satu metoda dari contour blasting yang bertujuan untuk memperhalus batas terluar atau keliling dari hasil peledakan.

Smooth blasting telah dikembangkan dan diteliti di Swedia tahun 1950 dan tahun 60-an. Aplikasi dari metoda ini, yaitu dapat dugunakan pada penggalian surface dan underground. Metoda ini dimanfaatkan dalam countur blasting (dalam tambang bawah tanah digunakan untuk meledakkan wall and roof holes) yang bertujuan untuk memperhalus permukaan hasil peledakan. 

Dalam pelaksanaan metoda smooth blasting ini, untuk mendapatkan hasil yang baik maka ratio S/B sebaiknya 0.8. Artinya burden sebaiknya lebih besar dari pada spasinya. Bahan peledak baru telah dikembangkan untuk keperluan smooth blasting yang mempunyai diameter explosive kecil dengan VOD rendah dan relative menghasilkan gas yang rendah, telah dicoba dan hasilnya sangat baik. Bahan peledak tersebut adalah Gurit, yaitu sebuah nitroglycerin sebagai isian dasar yang mengandung kieselguhr. Gurit tersedia dalam ukuran 11, 17 dan 22 mm cartridges yang disesuaikan dengan aplikasi dilapangan.

Seperti yang telah dikatakan sebelumya, smooth blasting dilaksanakan dengan special bahan peledak dengan spasi yang lebih dekat. Berikut ini adalah tabel yang memberikan geometri peledakan untuk tiap diameter perimeter holes yang berbeda-beda.

Senin, 10 Oktober 2011

Kristalografi, Mineralogi dan petrologi dalam dunia pertambangan

Kajian - kajian ilmu bumi sangatlah diperlukan oleh seorang ahli pertambangan, pengetahuan tentang kristal, mineral dan batuan akan membantu seorang enginer pertambangan untuk menentukan segala keputusannya di dalam dunia pertambangan.
Saprolite

Cabang dari ilmu kebumian (ilmu Geologi) yang mempejari tentang kristal salah satunya yaitu ilmu Kristalografi, cabang ilmu geologi ini mempelajari tentang geometri dari suatu kristal penyusun mineral.

Cabang dari ilmu geologi yang mempelajari tentang mineral yaitu Mineralogi, Mineralogi adalah salah satu cabang dari ilmu Geologi yang mempelajari sifat - sifat fisik dan kimia dari mineral serta mempelajari bagaimana suatu mineral itu terbentuk.

Cabang ilmu Geologi yang mempelajari tentang batuan yaitu Petrologi, secara terminologi yaitu "petro=batuan" dan "logos=ilmu" dalam petrolog dipelajari bagaimana suatu batuan itu terbentuk, apa yang menyusun batuan serta dimana keberadaannya di bumi ini.

Ketiga cabang Ilmu geologi ini memberikan gambaran kepada para engineer Pertambangan bagaimana suatu bahan galian itu dapat terbentuk dan memberikan gambaran lokasi keberadaan suatu bahan galian.


Bentrok PT. Freeport Indonesia

PT. Freeport Indonesia kembali kembali dihinggapi hiruk pukuk persoalan, kali ini karyawan berdemonstrasi menuntut kesejahtraan yang lebih baik, demonstrasi kali ini bahkan telah memakan korban satu orang karyawan yang berdemo.

Piter Ayami Seba adalah seorang karyawan PT. Freeport Indonesia yang tewas dalam bentrokan telah dibrondong tembakan oleh aparat keamanan pukul 10.30 WIT di terminal gorong gorong Timika, penembakan ini terjadi waktu para demonstran hendak naik ke area tambang di Tembaga Pura.
atas kejadian ini PT. Freeport Indonesia dituding telah melakukan tindakan Brutal.

Seorang anggota komisi X DPR RI meminta agar PT. Freeprt Indonesia menghentikan stigmatisasi separatis terhadap karyawan yang berunjuk rasa menuntut hak-haknya seperti yang dilansir kompas.com 



Rabu, 07 September 2011

Peningkatan Nilai Tambah Berikan Keuntungan Optimal Bagi Bangsa dan Negara


KENDARI – Mineral dan batubara yang terkandung dalam wilayah pertambangan Indonesia, merupakan kekayaan alam yang mempengaruhi hajat hidup orang banyak, oleh karena itu pengelolaannya harus dikuasai oleh Negara untuk memberikan nilai tambah pada perekonomian nasional. 

Dalam beberapa kesempatan Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh menekankan untuk melakukan added value hasil produk-produk dalam negeri termasuk produk pertambangan didalam negeri untuk menghasilkan keuntungan yang lebih optimal untuk bangsa Indonesia. 

Nilai Tambah adalah proses pengolahan hasil tambang yang bertujuan untuk menghasilkan suatu produk atau komoditi sehingga nilai ekonomi dan daya gunanya meningkat lebih tinggi dari sebelumnya, serta aktivitas yang ditimbulkan akan memberikan dampak positif terhadap perokonomian dan sosial baik bagi daerah operasional, pusat, maupun daerah non operasional. 

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada setiap kegiatan pengusahaan pertambangan mineral dan batubara diwajibkan meningkatkan nilai tambah, sesuai amanah dalam UU No. 4 tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara dalam Pasal 102 dinyatakan bahwa “Pemegang IUP dan IUPK wajib meningkatkan nilai tambah sumber daya mineral dan/atau batubara dalam pelaksanaan penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pemanfaatan mineral dan batubara”. 

Proses pengolahan tersebut di atas ditetapkan berdasarkan UU No. 4 tahun 2009, Pasal 103 (1) yang menyatakan bahwa “Pemegang IUP dan IUPK Operasi Produksi wajib melakukan pengolahan dan pemurnian hasil penambangan di dalam negeri”. 

Total cadangan batubara di Indonesia yang diperkirakan sebesar 21.13 milyar ton, 20.22% merupakan batubara dengan kategori low rank, 66.39% medium rangk, 12.43% high rank dan hanya 0.96% very high rank (sumber badan geologi 2009). 

Peningkatan nilai tambah untuk produk batubara, berdasarkan hasil penelitian dan Puslitbang Tekmira, perkiraan besaran nilai tambah. Brown Coal, harga bentuk mentah US$ 28/MT, harga setelah diolah menjadi US$ 80/MT ada penambahan US$ 52/MT dan produk batubara setelah diolah menjadi liquid harganya meningkat menjadi US$ 115/MT, dan setelah menjadi CWM harganya meningkat menjadi US$ 92/MT. 

Produk pertambangan seperti batubara dan lainnya diyakini melalui proses pengolahan akan dapat meningkatkan investasi dan penerimaan negara (pusat dan daerah), meningkatkan ketersediaan bahan baku industri juga penyerapan tenaga kerja serta efek multiplier lainnya yang dapat meningkatkan perekonomian daerah setempat. (SF)

Selasa, 30 Agustus 2011

Mayat Karyawan PT Antam Ditemukan di KM Windu Karsa

KOLAKA- Dua jenazah korban tenggelamnya Kapal Motor Windu Karsa kembali ditemukan oleh Tim SAR yang dibantu oleh penyelam masyarakat. Korban tenggelam ditemukan di dalam bangkai kapal.

Korban ditemukan terjebak di salah satu ruangan kapal yang tenggelam, sehingga untuk mengevakuasi harus dilakukan penyelaman. Dua mayat yang ditemukan sudah dalam kondisi membengkak dan mengeluarkan bau menyengat.

Korban diketahui bernama Agus Setiono adalah salah seorang pagawai di PT Aneka Tambang, serta Yohanes Lempe 50 tahun Warga Langori Kecamatan Pomalaa Kabupaten Kolaka yang merupakan adalah pensiunan TNI.

Setelah dievakuasi, kedua mayat langsung dibawa ke RSUD Kolaka, Selasa (30/8/2011).

Hingga saat ini. pencarian terus dilakukan. Rencananya pencarian akan dilakukan hingga hari ke tujuh sesuai peraturan SAR. Namun kemungkinan pencarian ditambah hingga korban tenggelamnya KMP Windu Karsa ditemukan seluruhnya.

Sementara, Wakil Bupati Kolaka Utara Hj Siti Suharia Muin dan ajudan pribadinya, Suriayani belum ditemukan hingga hari ini.

KMP Windu Karsa tenggelam di perairan Teluk Bone dekat Pulau Lambasina pada 27 Agustus 2011. Kapal tersebut tenggelam saat dalam pelayaran dari Bajoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menuju ke Kolaka, Sulawesi Tenggara.
(Andi Mandacang/SUN TV/ugo)


Sumber : OkeZone.com

 

Kamis, 18 Agustus 2011

Emas

Emas, dalam sejarah perkembangan sistem ekonomi dunia, sudah dikenal sejak 40 ribu tahun sebelum Masehi. Hal itu ditandai penemuan emas dalam bentuk kepingan di Spanyol, yang saat itu digunakan oleh paleiothic man. 
Dalam sejarah lain disebutkan bahwa emas ditemukan oleh masyarakat Mesir kuno (circa) 3000 tahun sebelum masehi. Sedangkan sebagai mata uang, emas mulai digunakan pada zaman Raja Lydia (Turki) sejak 700 tahun sebelum Masehi. Sejarah penemuan emas sebagai alat transaksi dan perhiasan tersebut kemudian dikenal sebagai barbarous relic (JM Keynes). 
Namun tahukah kalian bagaimana emas terbentuk di bumi ini??? Secara umum cebakan mineral emas terjadi karena : 

Native Gold

  • Sekresi Lateral yaitu, difusi material pembentuk bijih atau gangue dari batuan samping kedalam patahan atau struktur lainnya. (Deposit tembaga Yellowknife, Canada.Deposit emas Mother Lode, USA.) 
  • Proses Metamorfik yaitu, Konsentrasi awal atau further elemen bijih oleh proses metamorfisme, seperti granitisasi, proses alterasi, dll. ( Beberapa vein emas dan deposit disseminated nikel dalam tubuh ultramafik.
  • Akumulasi Mekanik yaitu, Konsentrasi gravitasi, mineral resisten ke dalam endapan placer. (Timah placer Malaysia, Emas placer Yukon, Canada. Deposit kaolin Georgia, USA) 
  • Pengayaan sekunder atau supergen yaitu, Pencucian (leaching) elemen berharga dari bagian atas suatu deposit mineral dan kemudian dipresipitasikan pada kedalaman untuk membentuk konsentrasi yang tinggi. (Beberapa bonanza emas dan perak, Bagian atas sejumlah deposit tembaga porfiri
Di bumi ini emas dapat berbentuk native element (Au) atau berbentuk mineral seperti Electrum (Ag, Au), Calaverite (AuTe2), Sylvanite ((Au,Ag)Te2) dan Petzite (Ag3AuTe2).

Sylvanite


Di alam emas beasosiasi dengan mineral – mineral lain seperti kuarsa, pirit, arsenopirit, dan perak. Mineral – mineral emas primer terdapat dalam batuan beku intrusi yang menerobos ke permukaan ataupun sebelum permukaan, sedangkan mineral – mineral emas sekunder merupakan hasil pelapukan dari batuan induk yang mengandung emas dan tertransfortasikan dan mengendap si suatu zona pengendapan.

Electrum


Di bumi ini banyak terdapat tambang – tambang emas dari mulai yang beskala kecil hingga yang berskla besar, salah satu pertambangan emas yang merupakan tambang emas terbesar di dunia yaitu Tambang Grasberg. Tambang ini terletak di provinsi Papua di Indonesia dekat latitude -4,053 dan longitude 137,116, dan dimiliki oleh Freeport yang berbasis di AS. Biaya membangun tambang di atas gunung sebesar 3 milyar dolar AS. Pada 2004, tambang ini diperkirakan memiliki cadangan 46 juta ons emas.

Kamis, 11 Agustus 2011

POROSITAS DAN PERMEABILITAS PADA BATUPASIR

Batupasir adalah batu-batu yang renggang (loose) tapi padat (compact), yang terdiri dari fragmen-fragmen dengan diameter berkisar antara 1/16 mm sampai 2 mm, dan fragmen-fragmen tersebut menyatu dan mengeras (cemented).

Perbandingan antara volume total ruang pori dan volume total batuan disebut porositas total atau absolut. Perbandingan antara ruang pori yang saling berhubungan dan volume total batuan disebut porositas efektif. Porositas menurut Levorsen adalah:

f = (volume keseluruhan batuan / (volume pori - pori)) x100 %
Sedangkan porositas efektif didefinisikan sebagai :
fe = (volume pori bersambungan / volume batuan keseluruhan) x100 %

Porositas beberapa reservoar menurut Koesoemadinata dikelompokkan menjadi:

    Diabaikan (negligible)            0 - 5 %
    Buruk (poor)                         5 - 10 %
    Cukup (fair)                          10 - 15 %
    Baik (good)                          15 - 20 %
    Sangat baik (very good)        20 - 25 %
    Istimewa (excellent) > 25 %

Permeabilitas menurut Darcy dapat dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:

q = - (kA / μ)( dp / dL ) atau k = - (qμ / A)( dL / dp )

dengan q adalah laju rata-rata aliran melalui media pori (cm3/dt), k adalah permeabilitas (Darcy),

A adalah luas alas benda yang dilalui aliran (cm2),
m adalah viskositas fluida yang mengalir (sentipoise) dan
dL/dp adalah tekanan per panjang benda (atm/cm).

Permeabilitas beberapa reservoar menurut Koesoemadinata dikelompokkan sebagai berikut:


    Ketat (tight)                                 < 5 mD
    Cukup (fair)                            5 - 10 mD
    Baik (good)                         10 - 100 mD
    Baik sekali                       100 - 1000 mD
    (very good)                             >1000 mD

Permeabilitas pada suatu batuan tergantung pada Porositas, ukuran pori, bentuk pori, morfologi permukaan pori bagian dalam, susunan pori dan batang pori (topologi dari jaringan pori), ukuran butir dan distribusinya serta kompaksi dan sementasi.

Porositas cenderung berhubungan secara linier terhadap logaritma permeabilitas. Contoh hasil penelitian hubungan antara log permeabilitas terhadap porositas pada batupasir carboniferous ditunjukkan pada gambar 1.

Gambar 1.
Log10 permeabilitas vs porositas untuk lapisan atas batupasir Carboniferous

Dalam beberapa kondisi, hubungan antara porositas dan log (k) adalah lemah. Sebagai tambahan untuk porositas, permeabilitas juga tergantung pada sorting (pemilahan), ukuran butir dan litologi (contoh pasir vs lempung). 

Peningkatan permeabilitas dengan peningkatan porositas sangat dipengaruhi oleh jenis batuan.


Gambar 1. Log10 permeabilitas vs porositas untuk lapisan atas batupasir Carboniferous.

Menurut Koesoemadinata porositas yang terdapat pada batupasir bersifat intergranuler. Pori-pori yang terdapat diantara butir-butir dan khususnya terjadi secara primer, jadi rongga-rongga terjadi pada waktu pengendapan. Jika bentuk butiran mendekati bentuk bola maka permeabilitas dan porositasnya akan lebih meningkat. 

Segala bentuk yang menyudut biasanya memperkecil rongga, karena masing-masing sudutnya akan mengisi rongga yang ada, dan karenanya akan memberikan kemas yang lebih ketat. Permeabilitas kemungkinan dipeng-aruhi oleh diameter, rata-rata sebesar 10% dari butiran paling halus. Pada batupasir yang tidak tersemen, ada kecenderungan bahwa permeabilitas kemungkinan sebanding dengan hasil perkalian dari diameter butir.

Pemilahan (sorting) adalah cara penyebaran berbagai macam besar butir. Jika pemilahan sangat buruk, batuan akan terdiri dari butiran berbagai ukuran. Dengan demikian rongga yang terdapat diantara butiran besar akan diisi butiran yang lebih kecil lagi sehingga porositas dan permeabilitasnya berkurang.