Besi, menurut Peter Van Krogt ahli elementimologi, telah lama digunakan sejak zaman prasejarah, 7 generasi sejak Adam as. Besi adalah salah satu elemen berat, dengan simbol Fe, atau ferrum, yang berarti "elemen suci" dari kata Iren (Anglo-Saxon). Diberi nama ferrum, ketika pemerintahan Romawi, kaisar Roma yang bernama Marcus Aurelius dan Commodus menghubung¬kan dengan mitos Planet Mars.
Besi adalah salah satu unsur yang disebutkan dalam Al Qur'an. Dalam Surat Al Hadid (besi) ayat 25 kita diberitahukan :
“Sesungguhnya Kami (Allah) telah mengutuskan para rasul Kami (Allah) dengan bukti-bukti yang nyata, dan Kami (Allah) turunkan bersama mereka kitab dan mizan (neraca) supaya berdirilah manusia dengan keadilan. Dan Kami (Allah) turunkan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat dan berbagai manfaat bagi manusia, dan supaya dibuktikan Allah siapa yang menolong-Nya dan para rasul-Nya dengan ghaib. Sesungguhnya Allah adalah al-Qawiyy (Maha Kuat), lagi al-‘Aziz (Maha Perkasa).” (Al Qur'an, 57:25)
Kata "Turunkan" khususnya digunakan untuk besi dalam ayat ini, dapat dianggap memiliki arti kiasan untuk menjelaskan bahwa besi telah diberikan untuk menguntungkan orang-orang. Tapi ketika kita mempertimbangkan makna harfiah kata, yang, "secara fisik diturunkan dari langit", kita menyadari bahwa ayat ini menunjukkan sebuah keajaiban ilmiah yang sangat signifikan seperti yang disebutkan oleh Ilmuwan seperti Profesor Armstrong dari NASA atau Mohamed Asadi yang berpandangan bahwa "memang besi diturunkan dari langit"
Logam berat di alam semesta dihasilkan dalam inti bintang-bintang besar, bagaimanapun Tata surya kita, tidak memiliki struktur yang cocok untuk menghasilkan besi sendiri. Besi hanya dapat dihasilkan dalam bintang-bintang jauh lebih besar dari Matahari, dimana suhu mencapai beberapa ratus juta derajat. Ketika jumlah besi melebihi suatu tingkat tertentu dalam sebuah bintang, bintang tidak bisa lagi menampung, dan akhirnya meledak dalam apa yang disebut "nova" atau "supernova". Sebagai hasil dari ledakan ini, meteor yang mengandung besi tersebar di seluruh alam semesta, dan mereka bergerak melalui kekosongan sampai tertarik oleh gaya gravitasi dari benda angkasa.
Semua ini menunjukkan bahwa besi tidak terbentuk di Bumi, tetapi dibawa dari ledakan bintang di ruang angkasa melalui meteor, dan "diturunkan ke bumi", dengan cara yang persis sama seperti dinyatakan dalam ayat tersebut: Jelaslah bahwa fakta ini bisa tidak secara ilmiah dikenal di abad ke-7, ketika Al Qur'an diturunkan.
0 komentar:
Posting Komentar